Idul Fitri 2012
Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara Mayoritas Sama
Berbagai kebiasaan yang mengakar menjadi tradisi, membuat Idul Fitri
dimaknai berbeda di setiap negara. Meski memiliki benang merah yang
sama, yakni silaturahmi dan saling bermaaf-maafan untuk kembali suci,
sebagaimana makna yang terkandung dalam Idul Fitri.
Idul Fitri atau Lebaran adalah puncak dan menandai berakhirnya bulan
Ramadhan. Bagi umat Muslim di dunia, momen ini sangat istimewa dan
sering dirayakan, setelah sebulan lamanya mereka melakukan ibadah puasa.
Di Indonesia tradisi Idul Fitri selalu dimaknai dengan kegiatan
silaturahmi yang mendorong orang mudik masal. Pekerjaan, pernikahan dan
tempat tinggal yang tak lagi berdekatan dengan sanak saudara,
menyebabkan tren ini terjadi berulang-ulang setiap tahunnya.
Perayaan dimulai sejak Solat Ied, umumnya masyarakat Indonesia bersilaturahmi ke tetangga atau sanak saudara.
Ketika berkumpul, ada tradisi yang hampir semua masyarakat Indonesia
sama-sama melakukan. Yakni tradisi kue kering dan makanan khas, seperti
ketupat atau opor, sebagai suguhan, dan pemberian uang jajan bagi
anak-anak.
Masyarakat Indonesia juga sering menyulut petasan dan kembang api
untuk memeriahkan Lebaran. Namun tradisi ini mulai berkurang, setelah
pemerintah membatasi peredaran barang berbahaya ini. Lebaran di
Indonesia juga sering dimaknai dengan semangan dan kesuksesan baru, hal
ini sering direfleksikan dengan pakaian baru, atau yang biasa kita kenal
dengan istilah “Baju Lebaran”.
Mudik
juga tak hanya terjadi di Indonesia, hampir semua negara di Asia
tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan sebagainya sering
melakukan hal ini saat Lebaran. Di Malaysia, tradisi ini biasanya
disebut dengan istilah “Pulang Kampung”.
Selain itu, ketupat juga populer di Tiga negara ini selain Indonesia
saat Lebaran tiba. Tradisi silaturahmi atau yang dikenal "halal bi
halal" menjadi ritual rutin sebagai semangat kembali fitri di hari
Lebaran.
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan
sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Seperti di
Indonesia,dan negara Muslim yang lain, saat Idul Fitri, Masjid dan
Mushola selalu mengumandangkan Takbir. Sebelumnya, takbiran juga sering
dilakukan secara berkeliling dari kampung ke kampung.
Selain menyampaikan permohonan maaf secara langsung,halal bi halal
juga sering dilakukan dengan berkirim surat. Meski sekarang terjadi
pergeseran jenis surat fisik ke surat elektronik, seperti SMS atau email
yang ditunjang dengan kemampuan teknologi
Di Filipina,Islam menjadi agama mayoritas. Meski demikian, Idul Fitri
telah menjadi bagian dalam libur nasional. Sebagaimana telah ditetap
sebagai peraturan pemerintah setempat dalam Republic Act No. 9177 dan
berlaku sejak 13 November 2002.
Asia Selatan
“Malam
takbiran” di Bangladesh, India, dan Pakistan, biasa disebut Chand Raat,
atau malam bulan. Seperti di Indonesia, masyarakat Muslim setempat
sering mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja. Para
perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan
mereka dengan bahan tradisional Hennadan serta memakai rantai yang
warna-warni.
Masyarakat di Asia Selatan sering memberi selamat satu dengan yang
lain dengan ucapan “Eid Mubarak”. Tradisi memberi “Eidi” atau uang ke
anak juga sering dilakukan saat lebaran.
Tradisi pergi ke Masjid untuk Sholat Ied dengan baju baru atau mesjid
biasa disebut Edigah. Setelah itu,mereka saling menyambut sanak
saudara, seperti kebanyakan yang terjadi di Indonesia. Di tradisi Islam
di banyak negara Asia Selatan juga dikenal budaya berziarah di makam
anggota keluarga.
Selain mendistribusikan zakat mal dan zakat fitrah, puncak Idul Fitri
juga sering diwarnai dengan karnaval, bazar dan perayaan meriah yang
lain. Tamasya, kembang api, mercon dan sebagainya sering menjadi bagian
dalam kemeriahan puncak acara Idul Fitri di beberapa negara Muslim di
Asia Selatan.
Arab Saudi
Di negara Timur tengah, lebaran sering dirayakan dengan tradisi
menghias rumah. Lampion dan lampu warna-warni sering digunakan untuk
menghias rumah agar terlihat cantik dan berbeda saat Lebaran. Di Arab
Saudi, perayaan Idul Fitri dipusatkan di Riyadh. Dimana puncak Ramadhan
sering dimeriahkan dengan pagelaran teater, pembacaan puisi, parade,
pertunjukan musik, dan sebagainya.
Seperti di Indonesia, Lebaran di Timur tengah juga identik dengan
“menu Lebaran”. Umat Islam di Arab Saudi, Sudan, Suriah, dan beberapa
negara Timur Tengah lainnya sering menyantap daging domba yang dicampur
nasi dan sayuran tradisional saat Lebaran.
Cina
Meski
Islam menjadi agama minoritas, tapi tradisi Lebaran di China juga
sering dilakukan. Biasanya tradisi ini dilakukan secara terpusat di
daerah Xinjiang, kawasan dengan penduduk Muslim terbanyak di China.
Perayaan Lebaran di sini berlangsung sangat meriah. Para pria umumnya
mengenakan setelan jas dan kopiah putih, sedangkan untuk wanita
mengenakan baju hangat dan kerudung setengan tertutup. Silaturahmi dan
makan bersama sering dilewatkan pada malam Lebaran dengan berkumpul
dengan keluarga, teman dan tetangga.
Turki
Di
Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram. Saat merayakan Idul
Fitri, biasanya penduduk setempat akan saling mengucapkan "Bayramınız
Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun".
Tradisi “Baju Lebaran” juga ada di tradisi Turki, mereka biasa
menyebutnya dengan Bayramlik, atau sebutan untuk pakaian terbaik.
Perayaan Idul Fitri sering mereka lakukan dengan mengunjungi sanak
keluarga dan berziarah ke makam keluarga.
saat melakukan tradisi bermaaf-maafan, orang Turki memiliki ritual
khusus, yakni orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka
yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan
salam “Bayram”. Anak-anak akan mendatangi tiap rumah tetangga disekitar
lingkungannya untuk mengucapkan salam. Dimana mereka biasanya diberikan
permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau
sejumlah kecil uang.
Eropa
Karena
bukan agama mayoritas, Idul Fitri di Eropa di rayakan tidak sebegitu
meriah. Bahkan seperti di Inggris, hari raya umat Islam ini tidak masuk
dalam agenda libur Nasional. Meski demikian, beberapa kawasan dan
instansi setempat sering memberikan dispensasi khusus bagi umat Muslim
setempat untuk libur sehari jelang Idul Fitri.
Tidak seperti di Indonesia, pemerintah setempat di mayoritas negara
Eropa umumnya tak memberi informasi soal Ramadhan dan Idhul Fitri. Bagi
Muslim setempat, informasi ini sering mereka gali dari informasi Islamic
Center setempat atau datang dari milis dan email.
Meski demikian, Muslim di Eropa juga sering melakukan Sholat Ied
berjamaah dengan . Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat,
dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Untuk menentukan hari Idul Fitri
sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan Rukyat
hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.
Amerika
Di
benua ini, perayaan Idul Fitri sering berbeda antara satu daerah dan
daerah lain. Bukan karena kepercayaan akan rukyah dan metode lain,
halini dilakarenakan letak geografis yang berbeda. Orang Amerika Utara
yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari
yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Seperti di Eropa,
penghujung Ramadan biasanya diumumkan via e-mail, website, atau melalui
sambungan telepon.
Perayaan Idul Fitri di Amerika sering dirayakan dengan berbagai
pakaian tradisional. Karena umumnya Muslim Amerika adalah penduduk
Imigran. Perayaan Idul Fitri biasa dirayakan di Masjid setempat, ruang
pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal.
Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI !!! MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN... !!
Oleh : FRP / Dari : Berbagai Sumber
Tidak ada komentar: