Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Sumber : http://www.entergy-nuclear.com |
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN) merupakan suatu pembangkit listrik termal dimana energi panas yang
dihasilkan, diperoleh dari proses pembelahan inti atom yang kemudian energi
panas yg dihasilkan, digunakan untuk menggerakkan generator untuk diubah
menjadi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini mempunyai prinsip atau
cara kerja yang hampir sama seperti pembangkit listrik lainnya.
Dalam proses
kerjanya, air yang ada pada wadah atau ketel diubah menjadi uap atau diuapkan
melalui proses pembakaran. Kemudian, uap tersebut dialirkan ke turbin sehingga
turbin akan bergerak atau berputar karena pengaruh tekanan aliran uap tersebut.
Bergeraknya turbin tersebut akan menggerakkan generator yang akan menghasilkan
energi listrik.
Pada sistem pembangkit listrik
tenaga nuklir, energi panas yang dihasilkan untuk mengubah air ke wujud uap dilakukan melalui proses
pembakaran menggunakan pembelahan inti atom bahan fisil (seperti : Uranium)
atau reaktor nuklir yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin-generator
untuk menghasilkan listrik.
Panas
yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai hasil dari pembelahan
inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan
dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti atom uranium-235, inti atom ini
akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian/fragmen. Sebagian dari energi yang semula
mengikat fragmen-fragmen tersebut masingmasing dalam bentuk energi kinetik,
sehingga mereka dapat bergerak dengan kecepatan tinggi. Oleh karena
fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur kristal uranium, mereka tidak
dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.
Dalam proses perlambatan ini energi
kinetik diubah menjadi panas (energi termal). Sebagai gambaaran dapat
dikemukakan bahwa energi termal yang dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 kg
uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori, atau setara dengan energi
termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2400 ton) batubara.
Selain fragmen-fragmen tersebut
reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan
kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut
neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium
atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti atom uranium guna
menghasilkan reaksi pembelahan, kecepatan neutron ini harus diperlambat. Zat
yang dapat memperlambat kecepatan neutron disebut moderator. Moderator ini menggunakan air yang
bertekanan 160 atmosfir dan suhu 300 0C secara terus menerus dipompakan ke
dalam reaktor melalui saluran
pendingin reaktor. Untuk sistem pendingin atau pemindah panas, digunakan air
yang dialirkan secara terus menerus ke dalam sistem.
Sumber :
Tidak ada komentar: